Keretakan keluarga dapat bersumber dibanding suami, orang belakang, atau keduanya, namun fakta yang terdedah di kian ialah 40% anak-anak tinggal di graha di mana tidak tersedia ayah itu lagi. Pasal keretakan pernikahan pasti bermacam2 tetapi hasilnya tetap sama yaitu hilangnya figur abi dari rombongan. Saya mengamati di Nusantara pun sengketa keluarga acap kali berhulu pada kurangnya peranan rama dalam membesarkan anak. Terlalu lama kita-para ayah-dirantai oleh "budaya" yang mengatakan jika pria dengan jantan merupakan pria yang bukan mengurus bani. Kita berpendapat memperhatikan keturunan merupakan tugas dan klaim istri namun mencari nafkah adalah urusan dan pikulan kita.
Suatu benda aja diciptakan secara suatu tumpuan, terlebih lalu manusia. Kenapa Tuhan menciptakan manusia? Segala sesuatu alasan Yang mahakuasa menempatkan kita dalam bintang beredar ini? Buat dapat menyebarkan teks tersebut, kita kudu mengerti tujuan Tuhan dengan diungkapkan dengan perantara nabi Alkitab. Dibalik tujuan Tuhan dalam menciptakan manusia, tersedia konflik beserta Setan & malaikat-malaikat nun jatuh. Sebelum jatuh pada dosa, Satan “memiliki mohor kesempurnaan, ” dan berpengaruh “di Eden, taman Yang mahakuasa. ” (Petunjuk mengenai kejatuhan Seta nada di Yesaya 14: 12-15 & Yehezkiel 28: 12-16). Kemungkinan, sebelum kejatuhannya, Setan lebih lewat memerintah pada bumi dibawah kuasa Yang mahakuasa.
Dengan tips pemberian muncul yang keseluruhan dan nun menghasilkan ‘buah’ inilah, setelan suami orang belakang bekerjasama dengan Allah pada karya penciptaan-Nya untuk meluaskan keluarga-Nya. Tapi kerjasama ini tidak hanya berhenti beserta melahirkan saja, tetapi pula mendidik anak- anak indah secara roh maupun spiritual, sehingga nantinya anak- anak juga siap meneruskannya kepada dunia lebih kurang mereka. Gereja selalu meraikan kehidupan khalayak, walaupun lemah dan menderita, sebab di keadaan sedemikian sekalipun, sukma tetaplah ialah karunia Yang mahakuasa. Maka Gereja mengecam sekalian bentuk pelanggaran terhadap kedudukan manusia, dengan ditujukan buat membatasi kemerdekaan pasangan guna memutuskan tentang jumlah bani mereka.
Di saat itulah ia ada waktu buat istirahat sejenak. Ia mengunakan waktu turun main itu tergeletak sambil memandang TV. Di saat suaminya pulang, ia harus mengikuti celotehan suaminya yang mengeluh lelah bekerja di kantor. Tidak ingin rumah tangga mereka retak, istri dengan kelelahan tersebut pun cuma mendiamkan bangun. Sebelum tidur malam, sedang ada “pekerjaan kecil” nun harus ia lakukan beserta suaminya pada malam hari, barulah ia baru dapat istirahat. Akhirnya, saat hendak tidur, teman hidup yang sebagai istri itu berdoa kepada Tuhan, “Ya Tuhan, maafkanlah aku dengan telah mencurigai tidak indah atas istriku. Ternyata, tingkah laku seorang perempuan jauh bertambah berat dibanding suami.
Memang gratis. Akan tetapi apa sorga dengan kemuliaannya, mahkota kehidupan diberikan rambang kepada kalian tanpa member punya ketentuan yang lux, yang kuat, yang kokoh, yang sebanding dengan sebutan sorga itu? Coba dulur tinggal diperumahan yang termahal di Daerah khusus ibukota jakarta. Saya kemarin lewat tentu satu jemaat, ini ko Yoyo, ini satu rumah ini tujuh miliar. Aduh, 7 miliar. Dan tersedia yang bertambah mahal lalu. Sekarang kita tinggal dirumah yang tujuh miliar. Merasuk keluar wisma pakai serawal kolor, membubuhkan kaos kaus dalam yang romping-ramping, cocok apa-apa nggak? Setelah kita dikenal sebagai pendekar eksentrik, ya.